Jumat, 20 Maret 2015

21-03-15

Selalu ada yang bikin aku takut untuk keluar rumah dan berjalan entah kemana. Aku tidak pernah takut pada kesendirian. Justru yang aku takut adalah kenyataan bahwa kamu tidak lagi sendirian.

Lucu membayangkan kita sekarang seperti orang asing. Memang sih seperti kata Pidi Baiq, "Apalah yang harus dirisaukan dengan jarak? Bukankah itu hanya sebuah pohon?" Tapi ketika terbentang jarak ketika dimana seharusnya engkau bisa untuk tidak berjarak, maka kau pantas takut untuk itu.

Hidup tidak menwarkan banyak hal untuk kita. Kamu terkadang tidak cukup menyenangkan, tapi aku terlanjur mencintaimu, mau bagaimana lagi? Bukan sebuah keterpaksaan. Tapi lebih kepada sesuatu yang tak bisa aku elakkan. Jatuh cinta padamu sesuatu yang ditakdirkan, bukan sesuatu yang dipaksakan.

Aku ingin percaya bahwa takdir tidak akan pernah tidak menyenangkan untuk siapa saja yang menjalaninya. Namun, hari-hari tanpamu tetap saja tidak menyenangkan untuk dijalani. Mungkin saja karena aku belum terbiasa. Atau aku tidak sepenuh percaya pada takdir. Mungkin jawabannya yang pertama, namun aku tidak bisa menyangkal yang kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar